Argentina memiliki sejarah yang panjang dan dinamis, dimulai dari zaman kolonial Spanyol hingga menjadi salah satu negara terbesar di Amerika Selatan. Perjalanan politik dan sosial Argentina diwarnai oleh perjuangan kemerdekaan, ketidakstabilan politik, serta pembangunan ekonomi dan sosial. Berikut adalah ringkasan sejarah berdirinya Argentina dari awal hingga sekarang.
1. Era Pra-Kolonial
Sebelum kedatangan orang Eropa, wilayah yang kini dikenal sebagai Argentina dihuni oleh berbagai suku asli, termasuk Mapuche, Guaraní, dan Diaguita, yang hidup dari berburu, bertani, dan meramu. Tidak ada peradaban besar yang terpusat seperti di Meksiko atau Peru, namun ada beberapa masyarakat yang terorganisir dengan baik.
2. Era Kolonial (1516–1810)
a. Penemuan oleh Eropa
- Pada tahun 1516, penjelajah Spanyol Juan Díaz de Solís adalah orang Eropa pertama yang tiba di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Argentina. Dia menjelajahi Rio de la Plata, sungai besar yang membentang di pantai timur Argentina.
- Spanyol segera menjadikan wilayah ini sebagai bagian dari Kekaisaran Spanyol dan mendirikan pemukiman di wilayah tersebut. Salah satu pemukiman yang paling penting adalah Buenos Aires, yang didirikan pada 1536 oleh Pedro de Mendoza.
b. Bagian dari Kekaisaran Spanyol
- Selama tiga abad berikutnya, wilayah Argentina adalah bagian dari Viceroyalty of Peru, dan kemudian menjadi bagian dari Viceroyalty of the Río de la Plata pada tahun 1776, yang merupakan salah satu unit administratif terbesar Kekaisaran Spanyol. Wilayah ini mencakup sebagian besar Amerika Selatan bagian selatan.
- Buenos Aires menjadi pusat perdagangan penting, tetapi hubungan politik dan ekonomi dengan Spanyol sering kali tegang, terutama karena pembatasan perdagangan bebas yang diterapkan oleh kekuasaan Spanyol.
3. Perjuangan Kemerdekaan (1810–1816)
a. Revolusi Mei (1810)
- Pada tahun 1810, terjadi Revolusi Mei, sebuah pemberontakan yang dimulai di Buenos Aires melawan kekuasaan kolonial Spanyol. Pemberontakan ini terinspirasi oleh revolusi di Amerika Utara dan Prancis, serta ketidakstabilan di Spanyol akibat invasi Napoleon.
- Revolusi ini memicu lahirnya Primera Junta, sebuah pemerintahan independen sementara di Buenos Aires yang menandai awal dari perjuangan Argentina untuk kemerdekaan penuh.
b. Deklarasi Kemerdekaan (1816)
- Pada 9 Juli 1816, Kongres Tucumán memproklamirkan kemerdekaan Provinsi Bersatu Río de la Plata, yang kemudian menjadi Argentina. Salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Argentina adalah José de San Martín, seorang jenderal yang memimpin pasukan revolusioner dalam pertempuran melawan Spanyol.
- Meskipun deklarasi kemerdekaan dilakukan pada 1816, perjuangan militer melawan kekuasaan Spanyol terus berlanjut hingga akhirnya Spanyol sepenuhnya dikalahkan.
4. Periode Pasca-Kemerdekaan dan Ketidakstabilan (1816–1852)
a. Perang Saudara
- Setelah kemerdekaan, Argentina mengalami periode ketidakstabilan politik yang ditandai dengan konflik antara unitarios (yang menginginkan pemerintahan pusat yang kuat) dan federales (yang menginginkan desentralisasi dan otonomi daerah).
- Konflik ini menyebabkan perang saudara berkepanjangan dan ketidakstabilan politik di negara yang baru berdiri. Perbedaan politik dan ekonomi antara Buenos Aires dan provinsi-provinsi lain menjadi penyebab utama ketegangan.
b. Pemerintahan Juan Manuel de Rosas
- Pada pertengahan abad ke-19, Juan Manuel de Rosas, seorang pemimpin dari kelompok federalis, memerintah Argentina dengan tangan besi dari 1829 hingga 1852. Meskipun Rosas berhasil mempertahankan stabilitas di negara yang terpecah, pemerintahannya dikenal otoriter dan menindas lawan politik.
5. Pembentukan Negara Argentina Modern (1852–1880)
a. Konstitusi 1853
- Pada tahun 1853, setelah penggulingan Rosas, Argentina merumuskan konstitusi baru yang meletakkan dasar bagi negara federal yang lebih terpusat. Konstitusi ini masih menjadi dasar hukum Argentina hingga saat ini, meskipun telah diubah beberapa kali.
- Konstitusi 1853 menegaskan pembentukan Republik Federal Argentina, dengan pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan provinsi-provinsi, serta sistem demokrasi dengan presiden sebagai kepala negara.
b. Era Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi
- Pada paruh kedua abad ke-19, Argentina mulai memasuki periode pertumbuhan ekonomi yang pesat, didukung oleh ekspor daging dan gandum, serta migrasi besar-besaran dari Eropa, terutama dari Italia dan Spanyol.
- Pada tahun 1880, Buenos Aires dijadikan ibu kota resmi, dan Argentina mulai berkembang sebagai kekuatan ekonomi di Amerika Selatan.
6. Abad ke-20: Perang Dunia, Ketidakstabilan Politik, dan Kebangkitan Peronisme
a. Ketidakstabilan Politik dan Kudeta
- Abad ke-20 awal diwarnai oleh ketidakstabilan politik, dengan pergantian cepat antara pemerintahan demokratis dan kudeta militer. Meskipun Argentina memiliki periode demokrasi, ketegangan antara militer, elit politik, dan kelas pekerja sering kali memicu krisis politik.
b. Kebangkitan Juan Perón (1946-1955)
- Tokoh politik paling berpengaruh di Argentina selama abad ke-20 adalah Juan Domingo Perón, yang pertama kali terpilih sebagai presiden pada tahun 1946. Perón mempopulerkan ideologi Peronisme, yang berfokus pada keadilan sosial, kesejahteraan buruh, dan campur tangan negara dalam ekonomi.
- Eva Perón (istri Perón, dikenal sebagai Evita) juga sangat populer dan memainkan peran penting dalam mendukung hak-hak perempuan dan buruh.
- Pada tahun 1955, Perón digulingkan oleh kudeta militer, tetapi ideologi dan gerakan Peronisme terus mendominasi politik Argentina hingga hari ini.
c. Periode Militer dan “Dirty War” (1976-1983)
- Pada tahun 1976, militer Argentina kembali berkuasa dalam kudeta yang menggulingkan pemerintahan Peronis yang dipimpin oleh Isabel Perón (istri kedua Juan Perón). Pemerintahan militer meluncurkan Perang Kotor (“Dirty War”), sebuah kampanye kekerasan terhadap kelompok-kelompok kiri dan pembangkang politik.
- Ribuan orang “hilang” selama periode ini, dalam apa yang dikenal sebagai Desaparecidos.
7. Kembali ke Demokrasi dan Krisis Ekonomi (1983-sekarang)
a. Kembalinya Demokrasi
- Pada 1983, Argentina kembali ke demokrasi setelah kekalahan militer dalam Perang Falkland melawan Inggris. Raúl Alfonsín menjadi presiden pertama di era demokrasi modern.
b. Krisis Ekonomi (1990-an dan 2001)
- Meskipun ada upaya untuk menstabilkan ekonomi pada 1990-an, Argentina mengalami krisis ekonomi yang parah pada 2001, yang menyebabkan jatuhnya pemerintah dan keruntuhan mata uang.
c. Kebangkitan Kirchnerisme
- Pada 2003, Néstor Kirchner terpilih sebagai presiden dan memulai periode stabilisasi politik dan ekonomi. Kebijakan populis Kirchner berlanjut di bawah kepemimpinan istrinya, Cristina Fernández de Kirchner, yang menjadi presiden pada 2007.
d. Pemerintahan Modern
- Pada 2015, Mauricio Macri terpilih sebagai presiden dan mencoba mengadopsi kebijakan pasar bebas, tetapi menghadapi tantangan ekonomi yang berkelanjutan.
- Pada 2019, Alberto Fernández terpilih sebagai presiden, dan Cristina Kirchner menjadi wakil presiden, mengembalikan kirchnerisme ke tampuk kekuasaan. Mari kita lihat BP Games pertandingan bola basket antara V Power melawan Fun Gaming. Dengan selisih lima Bonus, V Power diunggulkan berdasarkan selisih Bonus awal yang ditetapkan oleh Agen Judi. Namun, dengan menggunakan Bonus Slot Spaceman Terbaru, pemain Judi spaceman slot dapat mengubah selisih Bonus sesuai kebutuhan mereka.
Kesimpulan
Argentina memiliki sejarah panjang yang penuh dengan perjuangan kemerdekaan, ketidakstabilan politik, revolusi sosial, serta pertumbuhan ekonomi. Dari era kolonial hingga republik modern, negara ini telah mengalami transformasi besar yang membentuk identitas politik dan sosialnya. Argentina saat ini adalah negara demokrasi dengan ekonomi yang beragam, meskipun masih menghadapi tantangan ekonomi dan politik yang signifikan.