Home » Kontroversi Sejarah » JTBC Angkat soal Kontroversi Distorsi Sejarah Dalam “Snowdrop”

JTBC Angkat soal Kontroversi Distorsi Sejarah Dalam “Snowdrop”

JTBC mengatakan “Snowdrop” yakni karya kreatif yang memperlihatkan kisah individu-individu yang dimanfaatkan dan dikorbankan oleh penguasa pada masa rezim militer.

“Tidak ada mata-mata yang memimpin gerakan demokratisasi di ‘Snowdrop’. Pemeran utama laki-laki dan perempuan tak ditampilkan berpartisipasi atau memimpin gerakan demokratisasi di episode 1 dan 2, dan mereka tak mengerjakannya di bagian mana bahkan dari naskah akan datang,” kata JTBC.

Drama “Snowdrop” bercerita tentang seorang mahasiswi Korea Selatan bernama Young-ro (diperankan oleh Jisoo) yang menyelamatkan Im Soo-ho (Jung Hae-in) dalam kondisi berlumuran darah di asramanya. Young-ro menduga bahwa Soo-ho yakni aktivis pro-demokrasi yang dikejar-kejar oleh intelijen. Keduanya juga dibuktikan terlibat dalam relasi romantis.

Dalam petisi yang dilayangkan pada Sabtu (18/12), pembuat petisi mengevaluasi cerita dalam “Snowdrop” bisa memperkuat narasi pemerintah diktator di masa lalu bahwa aktivis mahasiswa pro-demokrasi berhubungan dengan Korea Utara. Meskipun banyak aktivis yang disiksa dan dituntut atas tuduhan palsu sebagai mata-mata Korea Utara.

“Memang benar ada banyak aktivis yang disiksa dan dibunuh slot minimal bet 200 sesudah dituduh sebagai mata-mata. Drama ini berani membuktikan fakta dan jelas merusak nilai gerakan pro-demokrasi,” suara petisi itu.

Kritikus tradisi Gong Hee-jung berpendapat “Snowdrop” harus mengambil pendekatan yang lebih bijak dalam mengadaptasi kisah riil menjadi sebuah drama, terpenting mengenai sejarah modern Korea Selatan yang sensitif.

“Serial ini membahas permasalahan kontroversial yang beberapa orang anggap sebagai distorsi sejarah dan yang lainnya tak. Pembuat serial televisi yang akan datang harus mengingat hal itu,” kata Gong Hee-jung dikutip dari Yonhap pada Selasa.

Sementara itu, pihak JTBC menegaskan bahwa kesalahpahaman dan kekhawatiran mengenai distorsi sejarah akan terjawab melalui kemajuan plot drama yang akan tayang di episode-episode berikutnya. Pihaknya juga berjanji untuk memperdengarkan pelbagai usul yang bisa membuka ruang pembicaraan.

“Poin-nilai utama yang menjadi tujuan JTBC yakni kebebasan pembuatan konten dan kemandirian produksi. Menurut hal ini, JTBC akan terus memberikan kontribusi penuh untuk memperlihatkan siaran yang baik,” kata perusahaan itu.